Tags

, , , , , , , , , ,


proyek mobil nasional (mobnas) kembali heboh dengan digunakannya Kiat Esemka oleh Walikota dan Wakil Walikota Surakarta. Kiat Esemka adalah proyek mobil nasional garapan Sukiyat, pemilik bengkel Kiat Motor, dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK = eSeMKa).

walaupun mendapat tanggapan kontra dari beberapa pejabat, akan tetapi proyek mobnas ini patut diacungi jempol karena anak bangsa ternyata, tanpa perhatian dari pemerintah, mampu mewujudkan ambisi dan cita-citanya. proyek mobnas ini tidak tiba-tiba muncul melainkan sudah dimulai pada era 90-an, ada yang gagal, stop produksi, bangkrut, masih riset, hingga sudah produksi masal dan terjual. proyek yang gagal dikarenakan adanya krisis di tahun 1999, dan berikut proyek mobnas yang pernah dibuat:

  • Bakrie Beta 97 MPV (1994) – gagal
  • Timor (1995) – merupakan klon dari KIA Sephia tapi discontinue setelah sempat produksi masal & terjual
  • Bimantara (1995) – klon dari Hyundai Elantra dan discontinue setelah sempat produksi masal & terjual
  • Maleo (1996) – IPTN sebagai instansi yang ditunjuk, bekerjasama dengan Rover, Inggris dan Millard Design Australia. Sampai pada 1997, IPTN sukses membuat 11 rancangan mobil yang istimewa sebelum kandas pada saat krisis
  • Gang Car (2000) – gagal karena PT Dirgantara dilanda kemelut
  • Texmaco Perkasa (2000) – sempat digunakan oleh TNI sebelum PT Texmaco bangkrut
  • Marlip (2001) – dikembangkan oleh LIPI dan sudah produksi masal. Marlip memiliki varian mobil empat penumpang dengan kecepatan mencapai 50 km/jam dengan jarak tempuh maksimal 120km. harga Marlip berkisar antara Rp60 sampai Rp80 juta.
  • Kancil (2003) – digunakan untuk taxi
  • Arina (2003) – masih tahap riset di Universitas Negeri Semarang
  • GEA (2008) – mobnas produksi PT INKA dengan kapasitas 640cc ini siap dipasarkan. dilepas dengan harga antara 45 -50 juta, sudah diuji coba hingga 10.000 km dan kecepatan maksimalnya 90 km/jam.
  • Tawon (2008) – proyek yang dikomandoi PT Super Gasindo Indonesia Jaya ini siap dipasarkan. dengan kapasitas 650cc, Tawon mampu menembus kecepatan 100 km/jam dengan banderol Rp48 juta on the road.
  • Komodo (2009) – mobil off-road ini diciptakan oleh Head Designer mobnas Maleo & siap dipasarkan. dapat melintasi hutan sejauh 100 km dalam 6-7 jam dengan konsumsi bahan bakar hanya 5 liter. Komodo punya fitur self-recovery yang membuatnya tidak bisa terguling.
  • Esemka Digdaya (2010) – dikerjakan oleh siswa SMK 1 Singosari, Malang yang menggunakan mesin 1.500cc eks Timor, pick-up kabin ganda dan dijual seharga Rp175juta
  • Kiat Esemka (2011) – digunakan oleh Walikota & Wakil Walikota Solo

Kiat Esemka berawal dari keberhasilan Sukiyat memodifikasi Toyota Crown menjadi Toyota Land Cruiser yang kemudian muncul ajakan untuk merakit mobil dengan bantuan siswa SMK.  keberhasilan itu membuat Wardai Sugiyanto, Kepala SMKN 1 Trucuk, menantang Sukiyat untuk merancang mobil sendiri. dengan bantuan SMK 2 dan SMK Warga Surakarta, akhirnya jadilah Kiat Esemka dalam waktu 2,5 bulan dan sampai sekarang masih dilakukan penyempurnaan seperti penambahan kapasitas mesin yang lebih besar, AC yang lebih dingin, dan mengatasi permasalahan kerasnya tuas kopling.

mesin yang digunakan bukan mesin bekas melainkan mesin baru yang diberi nama Esemka 1.5i DOHC. mesin ini dibuat di Ceper, Klaten, tapi ada beberapa bagian dibuat di Autocar Industri Komponen, Cikampek. perbedaan yang mencolok dibanding mobil-mobil yang beredar adalah letak tuas lampu sein (sign) yang berada di kiri kolom stir, sedangkan tuas wiper ada di sebelah kiri. ketika hal itu dikritik oleh Rina Iriani, Bupati Karanganyar, Sukiyat berujar memang disengaja untuk jadi ciri khas yang membedakan dengan mobil-mobil yang sudah ada, tapi jika pemesan menginginkan dirubah bisa saja.

bisa dibayangkan jika mobil-mobil ini yang berkeliaran di jalanan. betapa bangganya kita dengan karya anak bangsa.

sumber: dirangkum dari berbagai sumber